Skip to main content

1 cerita (dodol) lagi, plus kabar juara. Hehehe...

Temen-temen gue waktu kecil (sebenernya sih ampe sekarang :P) sering bilang kalo gue adalah orang yang aneh. Kata 'aneh' ini kayaknya rada sarkastis, hingga beberapa yang baik hati meralat dengan mengatakan kalo gue tuh unik. Sebagian lagi lagi bilang gue langka.
LANGKA!


Ha! Emangnya gue siamang Jawa berekor panjang berbulu belang tiga?

Masa kuliah bahkan gue pernah dapet panggilang sayang yang bermuara pada ke-dodol-an yang gue hampir tiap hari lakuin. Heuheuheuheheee... gitu deh resiko jadi seleb. Banyak yang fitnah Heueheuhe...

Tapi 'fitnah-fitnah' itu seringnya emberrrr. Emang benerrr. Huehuheuee...
Kadang gue ngelakuin (banyak) hal konyol secara sengaja, demi kepuasan rasa humor pribadi, dan itung-itung bikin orang lain hepi walo gue harus berkorban malu.
Tapi lebih seringnya sih, hal konyol bin geblek itu terjadi begitu ajah, tanpa gue rekayasa. Dan, oh ternyata, semua itu sudahterjadisejakguemasihkecil. Hiks.

Salah satu cerita tentang guebleknya gue, silakan klik di sini.
Di bawah ini ilustrasi dari halaman tersebut.



Photobucket - Video and Image Hosting


*suka deh sama ilustrasinya! Thanks Republika!*
Sekarang berita lain.
Sik asik asikkk! Ternyata resensi gue berhasil jadi Juara 3 Lomba Resensi OKS Blogfam 2006. Hore! Alhamdulillah.



Juara ke III Lomba Resensi Buku OKS Blogfam HUT Kemerdekaan RI ke 61

Itu dia banner tanda Juara IIInya, hehehhe..


Makasih buat jajaran manajemen blogfam (blogfam emang MOYY!), para panitia (kerja yang hebat!), para juri (kerja yang bagus! Hehe, terutama karena gue menang! Halah! Ngga' deng!), members blogfam, serta teman-teman blogger yang udah nge-vote resensi gue sebagai favorit (walo nggak menang). 

Bo, ternyata cuma kurang 1 kali vote lagi! Tau gitu kemaren gue kumpulin massa lebih banyak lagi. Hihihi!).


Makasih banyak semuanya!
Kalian yang terbaik! :-)
Maju terus, Blogger Indonesia!

Comments

Popular posts from this blog

My Friends, My Dreams. Novel dan TV Series. (Review, bagian satu)

Udah lama banget gue pengen nge-review Serial TV berjudul My Friends, My Dreams ini. Novelnya juga sih. Tapi gak sempet-sempet. Oke, mungkin tulisan ini bukan jenis review, ya seenggaknya, serupa review. :p Novel My Friends, My Dreams. Karya : Ken Terate adalah novel –para pemenang sayembara TeenLit Writer- yang pertama gue beli. Gue suka banget novel ini, karena SANGAT BERBEDA dengan novel TeenLit lainnya. Thumb up buat kejelian penulisnya. As we all know, novel bergenre remaja, tentu aja, mengetengahkan kehidupan remaja (hehe, infonya gak penting banget!). Banjirnya sinetron remaja yang sangat gak mutu seperti sekarang, membuat kehidupan remaja sekarang kayaknya cuma berkisar pada kejadian konflik dengan teman, rebutan pacar, cinta gelo, sampe remaja pelaku krimimil. Hellloooooow! Zaman gue sekolah dulu, emang sih rame ikut tawuran, atau digencet kakak kelas, tapi kayakna gak semonoton gitu deh. Masa remaja adalah masa yang paling indah, dan kehidupan sekolah itu menyenangkan. Setuj

My Friends, My Dreams. Novel dan TV Series. (Review, bagian dua)

Sampe suatu ketika, gue kebetulan lagi nonton Kiamat Sudah Dekat (KSD). Pas lagi iklan, ganti chanel, ternyata Serial TV itu muncul di TV7. Sejak itu, gue gak pernah absen nonton (ganti-gantian sama KSD). Gue sampe bela-belain pulang cepet buat bisa nongkrongin TV, apalagi sekarang jam tayangnya dimajuin jadi jam 20. Untung aja tayangnya hari Jumat. Pas mo wiken banget tuh! Gak nyangka, Serial TV-nya (plis deh, ini bukan “sinetron”. Oke?) malah lebih bagus dari yang waktu gue bayangin visual isi novelnya. Aktingnya alami banget. Tiap kejadian selalu bisa membuat gue ikut senyum, hanyut dalam emosi yang wajar, dan yang paling gue suka : ada nilai positifnya, dan itu sangat dominan. Two Thumbs Up!!!! Yang paling gue suka (lagi) adalah bagian di mana Mading Sekolah dikembangkan menjadi TV Sekolah! Semoga aja ini bisa jadi inspirasi buat para remaja yang senang beraktivitas dan ingin memajukan sekolahnya. Gue liat tiap episode, iklannya semakin bertambah dan bahkan jam tayangnya dimajuin

Fear Factor versi Indonesia (#1- Tantangan yang gak kacangan)

Nonton Fear Factor Versi Indonesia kemarin, ada dua hal yang ingin gua komentari, dan itu akan gua bagi dalam 2 tulisan. Yang pertama, bahwa reality show tentang memerangi rasa takut ini memang sangat menarik -kalo gak bisa dibilang keyen- Di luar kenyataan bahwa sampe sekarang persertanya masih didominasi orang-orang yang katanya-lumayan-beken-dan-tampang-kayak-maksa -musti-cakep itu (biasa deh, stereotip dunia hiburan, orang Indonesia kayak malu ama tampang asli bangsa sendiri), tantangan yang harus dihadapi peserta memang cukup berhasil "mbikin-takut-n-jijik". Sesuai temanya, yaitu faktor yang menakutkan, tantangan tersebut gak semata berupa tantangan fisik yang memerlukan otot kawat-tulang besi. Hal ini yang paling menarik, mengingat gak semua orang sekuat Gatotkaca, tapi belum tentu seorang Superman berani tidur dalam kotak kecil bareng sekumpulan tarantula berbisa. Ohya, ada dua hal yang paling gua suka dalam menghadapi tantangan : yang menguji nyali, dan mengadu kecer