Nonton Fear Factor Versi Indonesia kemarin, ada dua hal yang ingin gua komentari, dan itu akan gua bagi dalam 2 tulisan.
Yang pertama, bahwa reality show tentang memerangi rasa takut ini memang sangat menarik -kalo gak bisa dibilang keyen-
Di luar kenyataan bahwa sampe sekarang persertanya masih didominasi orang-orang yang katanya-lumayan-beken-dan-tampang-kayak-maksa -musti-cakep itu (biasa deh, stereotip dunia hiburan, orang Indonesia kayak malu ama tampang asli bangsa sendiri), tantangan yang harus dihadapi peserta memang cukup berhasil "mbikin-takut-n-jijik".
Sesuai temanya, yaitu faktor yang menakutkan, tantangan tersebut gak semata berupa tantangan fisik yang memerlukan otot kawat-tulang besi. Hal ini yang paling menarik, mengingat gak semua orang sekuat Gatotkaca, tapi belum tentu seorang Superman berani tidur dalam kotak kecil bareng sekumpulan tarantula berbisa.
Ohya, ada dua hal yang paling gua suka dalam menghadapi tantangan : yang menguji nyali, dan mengadu kecerdasan (baca: kecerdikan). Kayaknya jenis tantangan yang dua itulah yang bisa memberikan hasil lebih obyektif, dibanding kalo adu fisik.
Kembali ke tayangan.
Mungkin kemaren itu pertama kalinya gua nonton secara penuh acara Fear Factor versi Indonesia (FFI), mulai dari tantangan pertama sampe terakhir sang juara.
Gak bisa bilang apa-apa selain : Emang KEREN!!
Gua dulu liat iklannya FFI tuh heboh sekale, jargonnya sih : Lebih BERANI!!!
Ternyata bener. Seenggaknya, cukup mendekati FF versi negerinya si Joe. Ternyata beneran BERANI, dalam artian visual mereka menghadirkan tantangan seperti melewati kobaran api, pecahan kaca, bertahan di ketinggian (secara gua baru ngerasain terjun bebas dari ketinggian, gua jadi tau kalo 'mengalaminya' lumayan bikin merinding disko!)
3 Tantangan kemarin itu :
1. Berupaya secepatnya membuka kunci borgol di kedua kaki, saat peserta diceburkan dalam kolam renang
(Kesan : Lemejen, jeee...)
2. Terlentang di dalam kotak kaca, bertahan 1 menit bersama beberapa binatang mini. Di bagian wajah, ngumpul bareng laba-laba besyoar yang bodinya -hiyyyyy- banget deh, trus puluhan tikus imut hitam, putih, coklat, yang lari-lari di bagian tengah tubuh, kemudian di bagian kaki, clubbing bareng kalajengking, kaki seribu, lipan en frenz.
(Wow! Seru juga liat adegannya. Apalagi semua peserta adalah cewek model)
Kemudian setelah satu menit, peserta harus secepatnya memisahkan 10 ekor tikus putih ke kotak kecil di sampingnya.
3. Terakhir, dalam hitungan waktu, peserta harus berjuang di bawah helikopter, berusaha meniti jala dari satu pintu helikopter ke pintu seberangnya. Kesulitannya adalah karena baling-baling helikopter itu menimbulkan angin kencang, dan juga cara menitinya dengan posisi terbalik alias berupaya mengangkat badan. Percaya deh, itu sulit banget kecuali kamu udah biasa pull-up dengan sempurna. Satu lagi, rasa takut jatuh ke air (dalem loh) juga lumayan bisa bikin peserta gugup.
(Tantangan yang menarik, terutama karena mengingat tantangan di reality show kita rata-rata standar peralatan en maksa banget harus tampak seru-nya)
Salut!
Acara yang bagus. Pengambilan gambar bagus. Tata suara bagus. Pokoknya, secara teknis, acara ini cukup layak ditonton.
Biayanya pasti mahal banget! Hehehehhh… sampe perlu kerjasama dengan Malaysia pula (patungan kaliQ?)
Satu hal, kenapa sih syutingnya harus di M-sia?
Tapiiii, gambar-gambar lokasi yang jadi tempat syuting emang sangat bagus sekaleee. Ya, alesannya jadi bisa ditebak deh.
Duh, gua paling suka tuh visual laut, sungai, jembatan, pantai, dan matahari...
Jadi, yah, harus gua akui gua sangat menikmatinya
Yang pertama, bahwa reality show tentang memerangi rasa takut ini memang sangat menarik -kalo gak bisa dibilang keyen-
Di luar kenyataan bahwa sampe sekarang persertanya masih didominasi orang-orang yang katanya-lumayan-beken-dan-tampang-kayak-maksa -musti-cakep itu (biasa deh, stereotip dunia hiburan, orang Indonesia kayak malu ama tampang asli bangsa sendiri), tantangan yang harus dihadapi peserta memang cukup berhasil "mbikin-takut-n-jijik".
Sesuai temanya, yaitu faktor yang menakutkan, tantangan tersebut gak semata berupa tantangan fisik yang memerlukan otot kawat-tulang besi. Hal ini yang paling menarik, mengingat gak semua orang sekuat Gatotkaca, tapi belum tentu seorang Superman berani tidur dalam kotak kecil bareng sekumpulan tarantula berbisa.
Ohya, ada dua hal yang paling gua suka dalam menghadapi tantangan : yang menguji nyali, dan mengadu kecerdasan (baca: kecerdikan). Kayaknya jenis tantangan yang dua itulah yang bisa memberikan hasil lebih obyektif, dibanding kalo adu fisik.
Kembali ke tayangan.
Mungkin kemaren itu pertama kalinya gua nonton secara penuh acara Fear Factor versi Indonesia (FFI), mulai dari tantangan pertama sampe terakhir sang juara.
Gak bisa bilang apa-apa selain : Emang KEREN!!
Gua dulu liat iklannya FFI tuh heboh sekale, jargonnya sih : Lebih BERANI!!!
Ternyata bener. Seenggaknya, cukup mendekati FF versi negerinya si Joe. Ternyata beneran BERANI, dalam artian visual mereka menghadirkan tantangan seperti melewati kobaran api, pecahan kaca, bertahan di ketinggian (secara gua baru ngerasain terjun bebas dari ketinggian, gua jadi tau kalo 'mengalaminya' lumayan bikin merinding disko!)
3 Tantangan kemarin itu :
1. Berupaya secepatnya membuka kunci borgol di kedua kaki, saat peserta diceburkan dalam kolam renang
(Kesan : Lemejen, jeee...)
2. Terlentang di dalam kotak kaca, bertahan 1 menit bersama beberapa binatang mini. Di bagian wajah, ngumpul bareng laba-laba besyoar yang bodinya -hiyyyyy- banget deh, trus puluhan tikus imut hitam, putih, coklat, yang lari-lari di bagian tengah tubuh, kemudian di bagian kaki, clubbing bareng kalajengking, kaki seribu, lipan en frenz.
(Wow! Seru juga liat adegannya. Apalagi semua peserta adalah cewek model)
Kemudian setelah satu menit, peserta harus secepatnya memisahkan 10 ekor tikus putih ke kotak kecil di sampingnya.
3. Terakhir, dalam hitungan waktu, peserta harus berjuang di bawah helikopter, berusaha meniti jala dari satu pintu helikopter ke pintu seberangnya. Kesulitannya adalah karena baling-baling helikopter itu menimbulkan angin kencang, dan juga cara menitinya dengan posisi terbalik alias berupaya mengangkat badan. Percaya deh, itu sulit banget kecuali kamu udah biasa pull-up dengan sempurna. Satu lagi, rasa takut jatuh ke air (dalem loh) juga lumayan bisa bikin peserta gugup.
(Tantangan yang menarik, terutama karena mengingat tantangan di reality show kita rata-rata standar peralatan en maksa banget harus tampak seru-nya)
Salut!
Acara yang bagus. Pengambilan gambar bagus. Tata suara bagus. Pokoknya, secara teknis, acara ini cukup layak ditonton.
Biayanya pasti mahal banget! Hehehehhh… sampe perlu kerjasama dengan Malaysia pula (patungan kaliQ?)
Satu hal, kenapa sih syutingnya harus di M-sia?
Tapiiii, gambar-gambar lokasi yang jadi tempat syuting emang sangat bagus sekaleee. Ya, alesannya jadi bisa ditebak deh.
Duh, gua paling suka tuh visual laut, sungai, jembatan, pantai, dan matahari...
Jadi, yah, harus gua akui gua sangat menikmatinya
Comments
gw vuelve...( situ sapa..hehehehehe)
gw mau comment dikit...banyak juga nggak papa yah?
Merasa nggak, semua edisi FFI itu mengundang seleb semua?
Khan nggak lucu banget.......koq nggak masyarakat biasa yah?
Pernah episode model ( beberapa minggu yg lalu...) masih utk tantangan pertama, ada satu model majalah MH (menshealth), odah bodi berotot..tapi takut sama ketinggian. Kebetulan tantangannya wktu itu keluar dari mobil yg di gantung dgn kemiringan 45 derajat, peserta yg sebelumnya duduk di depan kemudi harus keluar dari pintu dan melepaskan bendera FF yg ada di depan serta mengambil kunci mobil yg ada di belakang utk menghentikan waktu.
Kebetulan si model ini dapat giliran pertama dan harus menyerah tanpa bertanding........(kok bisa2nya ditayangin yah??)
menurut gw belum cukup menarik.
yah, salam kenal vuelve :) gue hannie.
gue pikir, mungkin FFI ini masih tahap perkenalan, biasalah kan udah gue sebut kalo orang biasa-biasa keknya belum dianggep laris buat promosi. xexexe... mudah-mudahan nanti mulai ada masyarakat yang nampil! *lo mau ikutan neh, keknya?*
mengenai nyali para peserta, dan kebetulan emang lagi diisi sama orbek gitu, yah, gue gak bisa komen, soalnya itu rada subyektif. tapi gue pikir, itu bukti bahwa setiap orang punya tingkatan rasa takut yang berbeda. makanya gue bilang Gatotkaca belum tentu pemberani, dan Superman belum tentu berotak encer! :)
soal tayangan ekpresi ketakutan si model, menurut gue malah bagus dunk ditayangin (maab, maksud gue, biasa aja kan? di versi asli juga kek gitu, dan ini kan acara lisensi). bagus maksudnya adalah bahwa terlihat manusiawinya, bahwa persertanya masih manusia (tafsirin sendiri dahh :D gua juga binun)
soal menarik apa ga, itu juga relatif. perlu gue garisbawahi, komentar gue di review ini hanya mengenai jenis tantangan yang dihadapi (secara ngebandingin dengan acara "sejenis" yang pasti pernah kita liat di TV Indonesia lain.) harus kita akui dong, belum pernah ada yang nampilin helikopter keren, dan bobo bareng tikus!!!! hahahahaaa...