Yah, itulah yang sedang gue lakukan.
Bukaaaann, gua gak alih profesi jadi supir angkot ato preman terminal, walopun esensi kerja kami keliatannya sama. Ahhh, bahasanya yang ribet apa kedengerannya sok intelek yah, padahal judulnya katro banget.
"Kejar setoran."
Bleh!
Terlalu banyak hal di dunia ini yang belum gue -Miss Banyak Maunya- raih. Geez, gue lagi dipenuhi rasa iri positif, sedikit kesal (karena, jujur aja, pencapaian gue masih jauh dari target pribadi), dan pingin berkompetisi (dengan beberapa orang). Mungkin ini efek akumulatif dari cara gue menjalani hidup selama ini, (terlalu) easy going, dan tau gak, ternyata perilaku_selalu_berpikir_positif enggak cukup untuk menyelamatkan hatimu dari realitas. Kadang rasa dengki pun perlu dipelihara, disiram, dan diberi pupuk. Apalagi kalo melihat rumput tetangga yang kenapa sih selaluuu lebih hijau dari kebun sendiri?!!! Ungkapan kuno itu begitu penuh dengan misteri...
Halaaahh... makin ngaco nulisnya, kalo diterusin bisa-bisa gue dikira psikopat terselubung calon penerus sekte ajaran CHO dari Virginia Tech. Gak banget deh, secara gue kan orangnya baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung.
Heeeehhh... mo ngomong apa sih dari tadi?
Ohya, balik ke kejar setoran. Intinya, perasaan negatif yang menjalari gue saat melihat fakta bahwa rumput tetangga lebih hijau dari gue, membuat gue sadar ;
bahwa gue
...
harus
...
menyewa tukang kebunnya!
Wakakaa...!! Dodol banget sih kesimpulannya!? Kenapa seh gue gak bisa nulis utuh secara serius dan penuh perasaan menggebu kek awal nulis judulnya???
Ok, the end dulu lah.
Back to work. Kembali mengejar setoran. Untuk menyongsong masa depan yang (lebih) cerah.
Bukaaaann, gua gak alih profesi jadi supir angkot ato preman terminal, walopun esensi kerja kami keliatannya sama. Ahhh, bahasanya yang ribet apa kedengerannya sok intelek yah, padahal judulnya katro banget.
"Kejar setoran."
Bleh!
Terlalu banyak hal di dunia ini yang belum gue -Miss Banyak Maunya- raih. Geez, gue lagi dipenuhi rasa iri positif, sedikit kesal (karena, jujur aja, pencapaian gue masih jauh dari target pribadi), dan pingin berkompetisi (dengan beberapa orang). Mungkin ini efek akumulatif dari cara gue menjalani hidup selama ini, (terlalu) easy going, dan tau gak, ternyata perilaku_selalu_berpikir_positif enggak cukup untuk menyelamatkan hatimu dari realitas. Kadang rasa dengki pun perlu dipelihara, disiram, dan diberi pupuk. Apalagi kalo melihat rumput tetangga yang kenapa sih selaluuu lebih hijau dari kebun sendiri?!!! Ungkapan kuno itu begitu penuh dengan misteri...
Halaaahh... makin ngaco nulisnya, kalo diterusin bisa-bisa gue dikira psikopat terselubung calon penerus sekte ajaran CHO dari Virginia Tech. Gak banget deh, secara gue kan orangnya baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung.
Heeeehhh... mo ngomong apa sih dari tadi?
Ohya, balik ke kejar setoran. Intinya, perasaan negatif yang menjalari gue saat melihat fakta bahwa rumput tetangga lebih hijau dari gue, membuat gue sadar ;
bahwa gue
...
harus
...
menyewa tukang kebunnya!
Wakakaa...!! Dodol banget sih kesimpulannya!? Kenapa seh gue gak bisa nulis utuh secara serius dan penuh perasaan menggebu kek awal nulis judulnya???
Ok, the end dulu lah.
Back to work. Kembali mengejar setoran. Untuk menyongsong masa depan yang (lebih) cerah.
Comments