Skip to main content

why bad mood

hmm... ini harusnya gue post 2 minggu yl, sekarang udah basi donk, coz gw udah hepi again, but i think it doesnt matter, so, this is my post

Seorang teman maya bertanya kepadaku, ?Han, kok entry blog lo akhir-akhir ini isinya cuma bad mood, sad, and cryng ajah??
Ada lagi yang komen, ?Gilee, ternyata lo bisa puitis juga ya kalo lagi cengeng.? GJJRRRKKHLKK!!
Rekan kerja gue juga komen kalo penampilan gue belakangan ini aneh, pipi agak menggembung, mata agak berkantung dengan lingkaran biru, eh item, di bawahnya, sinarnya agak redup, senyum gue tidak secerah biasanya, me look not as Hannie as usual, ketawa apalagi, jarang banget ber-LOL, boro-boro ber-ROFL.
Intinya gue mirip Tamara Blezynski (ekspresinya deh, mukanya sih nggak mirip kalee ? ngaku) waktu ngumumin perceraiannya dengan Teuku Rafli yang ngganteng! S.E.D.I.H.!!!

Gue emang lagi sedih.

Yah, aneh juga sih kata mereka orang seceria gue ternyata bisa dilanda sedih juga ya? tapi please deh, ini rasa gitu lho! Blogger juga manusia. Punya rasa punya hati. *gubraxs*

Well, just a moment please. *bikin segelas cappucino dulu sebelum lanjut*

Ok, lanjut d! *nyeruput cappucino yang masih anget*
Membaca kembali posting2 gue sebelumnya, gue jadi senyum sendiri. Begitu down-nya-kah gue mpe gak kreatip biki entry yang bagus? Ha, ato malah begitu dalemnya emosi gue sampe bakat berpuisi gue yang selama ini terpendam di kilang minyak Cilacap kini muncrat dengan indahnya?

Ampyuuun.. gue sekarang bisa bijak geneee, bisa bikin puisi pula!
Mending kalo romantis, hahahahhh..

I guess.. hmmm..
Tulisan2 gue akhir2 ini berkisar rasa sedih ya?
Yup. Yep. Yes. Yeah.. *tarik napas panjang trus batuk-batuk*
Right!
Gue lagi berada di kondisi ekstrim yang memunculkan rasa tidak nyaman melanda hati, menimbulkan kemalasan luar biasa untuk melakukan hal-hal tidak penting, di mana isi kepala penuh dengan sejuta pikiran dan harapan untuk bisa mewujudkan pikiran tersebut, dengan suasana hati yang begitu tidak kondusifnya untuk merasa bahagia sehingga gue bahkan tidak mampu memaksa sudut di bibir gue (emang ada sudutnya ya manusia?) untuk tersenyum lebar, dan tertawa lepas lagi.
Kepanjangan, intinya apaan seeh?

Oh saaaay, gue lagi BAD MOOD tauuuuuu!!!

Fortuna sedang ngambek sama gue, gue jadi dilanda broken heart, homesick, hopeless, sickness, sad and bad feelings, also boseness (apa inggrisna bosen??!)
Gue coba jelasin secara sistematis:
1. HP baru gue dengan indahnya berenang di mesin cuci yang lagi ngebor kayak Inul selama sepuluh menit sebelum gue menyadari bunyi-bunyi seram dari mesin cuci itu harus diperiksa. Kemudian, dengan hati remuk, terangkatlah sang HP baru dengan wujud yang nyaris ngga bisa dikenali lagi; keypadnya patah, layarnya mati, mur-nya lepas, bodinya bengkok, hingga mesinnya gimana? Ya MATI, dodol!!!
Mati dalam sepuluh menit! O.M.G. diserbu tumpukan sprei, baju dalem, kaos gombrong, kemeja kucel, jeans belel, celana rimpel, dan entah apalagi yang bersatu pada fitness bersama air dan deterjen dalam mesin cuci!!! Huhuhuuuu..
Gue udah sering punya pengalaman buruk degan HP (cerita dalam posting selanjutnya kapan-kapan), tapiiiii mati dalem mesin cuci? Dan menjadi alamrhum HP berwujud nista kek korban tabrak lari gene, baru beli pula, siapa yang gak nanges kejer cuba??? Huhuhuhuuuuu..
kerjaan numpuk. Makin numpuk karena seorang rekan dengan hepinya mengambil cuti dan melimpahkan tugas-tugasnya ke gue. huhuhuhuuu.. gue khan juga pengen liburan!!! (T_T)
novel (ceileh, kamsutna mah calon novel) udah hampir kelar, tapi nggak kelar-kelar! Hampir terusss!! Editor pribadi udah nagih, jadi ga enak ati, tapi gue bener-bener lagi sibuk n nyaris gak bisa nuangin ide ke pc lagi (>.<)
2. berselisih dengan orang-orang yang gue sayangin. Bener kata orang bijak, ?Jangan ambil keputusan, jangan lakukan tindakan, jangan lontarkan perkataan, bila hatimu sedang MARAH!! Kau akan menyesalinya dan berharap bisa menarik kembali semua yang telah kau lakukan. Padahal kau tahu semua mungkin sudah terlambat..?
maafkan aku.. *menghapus sisa air mata yang sudah mulai mengering*
masih berharap bisa mengubah hal besar yang telah terjadi, kesalahan yang kulakukan dalam hidupku.
Tapi seorang bijak bilang, ??Ketika pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain terbuka; tetapi, seringkali kita memandang terlalu lama pada pintu yang tertutup hingga kita tidak melihat pintu yang lain yang telah terbuka bagi kita?? (thanks buat orang bijak yang bikin tulisan ini, dan buat netters yang telah menyebarkannya, gue juga akan mostingin lengkapnya, karena tulisan itu begitu menggugah hati gue).
Berjuta terima kasih buat sahabat-sahabat di kala curhat, sms-sms penuh dorongan semangat dan ajakan bercanda lagi dari mereka yang masih menyayangi gue (termasuk traktiran makan dan belanja di Pasaraya ;p), kalian telah membuat hariku bersinar lagi. Hidupku ternyata masih terbentang luas menunggu kuarungi hingga ke tepian nanti (? cuihhh, puitis mule lagee).

3. bonnie mati! ikan mas koki kesayangan gue matiiii!! huhuhu... mana bonnie mati membawa 2 temannya lagi, froggie dan eNdut! huikkkkss... bonnie kena herpes koi, gara-gara ada ikan baru beli waktu itu gue cemplungin barengan di rumahnya bonnie and the gank! hiks! padahal bonnie ini sumpah lucu bwanget, hobinya berenang jungkir balik gitu en masih mungil banget.. huhuhuhu....

Well, so masa berkabung sudah lewat. Sudah cukup dua minggu berlalu dengan air mata, perasaan sedih dan merana, mengenang masa lalu lalu dan mengharap masa depan terjalin dengan abrakadabra. Gue musti belajar Occlumency nih kek Harry Potter *tersenyum sedih* Gue harus menutup mata, mengosongkan pikiran setiap malam sebelum tidur, tidak memikirkan apa yang seharusnya tidak lagi gue pikirkan, berhenti mengenang kembali sesuatu yang telah lewat, berhenti berharap.. bila semuanya akan kembali :-]

Udah waktunya gue berhenti memandang penuh harap pada pintu yang kini tertutup rapat. Menyadari betapa sia-sianya menggedor pintu dan berteriak-teriak memanggil seseorang di baliknya, karena mungkin saja dia sudah pergi lewat pintu yang lain lagi sehingga tidak bisa mendengar perkataan gue..

Comments

Popular posts from this blog

My Friends, My Dreams. Novel dan TV Series. (Review, bagian satu)

Udah lama banget gue pengen nge-review Serial TV berjudul My Friends, My Dreams ini. Novelnya juga sih. Tapi gak sempet-sempet. Oke, mungkin tulisan ini bukan jenis review, ya seenggaknya, serupa review. :p Novel My Friends, My Dreams. Karya : Ken Terate adalah novel –para pemenang sayembara TeenLit Writer- yang pertama gue beli. Gue suka banget novel ini, karena SANGAT BERBEDA dengan novel TeenLit lainnya. Thumb up buat kejelian penulisnya. As we all know, novel bergenre remaja, tentu aja, mengetengahkan kehidupan remaja (hehe, infonya gak penting banget!). Banjirnya sinetron remaja yang sangat gak mutu seperti sekarang, membuat kehidupan remaja sekarang kayaknya cuma berkisar pada kejadian konflik dengan teman, rebutan pacar, cinta gelo, sampe remaja pelaku krimimil. Hellloooooow! Zaman gue sekolah dulu, emang sih rame ikut tawuran, atau digencet kakak kelas, tapi kayakna gak semonoton gitu deh. Masa remaja adalah masa yang paling indah, dan kehidupan sekolah itu menyenangkan. Setuj

My Friends, My Dreams. Novel dan TV Series. (Review, bagian dua)

Sampe suatu ketika, gue kebetulan lagi nonton Kiamat Sudah Dekat (KSD). Pas lagi iklan, ganti chanel, ternyata Serial TV itu muncul di TV7. Sejak itu, gue gak pernah absen nonton (ganti-gantian sama KSD). Gue sampe bela-belain pulang cepet buat bisa nongkrongin TV, apalagi sekarang jam tayangnya dimajuin jadi jam 20. Untung aja tayangnya hari Jumat. Pas mo wiken banget tuh! Gak nyangka, Serial TV-nya (plis deh, ini bukan “sinetron”. Oke?) malah lebih bagus dari yang waktu gue bayangin visual isi novelnya. Aktingnya alami banget. Tiap kejadian selalu bisa membuat gue ikut senyum, hanyut dalam emosi yang wajar, dan yang paling gue suka : ada nilai positifnya, dan itu sangat dominan. Two Thumbs Up!!!! Yang paling gue suka (lagi) adalah bagian di mana Mading Sekolah dikembangkan menjadi TV Sekolah! Semoga aja ini bisa jadi inspirasi buat para remaja yang senang beraktivitas dan ingin memajukan sekolahnya. Gue liat tiap episode, iklannya semakin bertambah dan bahkan jam tayangnya dimajuin

Fear Factor versi Indonesia (#1- Tantangan yang gak kacangan)

Nonton Fear Factor Versi Indonesia kemarin, ada dua hal yang ingin gua komentari, dan itu akan gua bagi dalam 2 tulisan. Yang pertama, bahwa reality show tentang memerangi rasa takut ini memang sangat menarik -kalo gak bisa dibilang keyen- Di luar kenyataan bahwa sampe sekarang persertanya masih didominasi orang-orang yang katanya-lumayan-beken-dan-tampang-kayak-maksa -musti-cakep itu (biasa deh, stereotip dunia hiburan, orang Indonesia kayak malu ama tampang asli bangsa sendiri), tantangan yang harus dihadapi peserta memang cukup berhasil "mbikin-takut-n-jijik". Sesuai temanya, yaitu faktor yang menakutkan, tantangan tersebut gak semata berupa tantangan fisik yang memerlukan otot kawat-tulang besi. Hal ini yang paling menarik, mengingat gak semua orang sekuat Gatotkaca, tapi belum tentu seorang Superman berani tidur dalam kotak kecil bareng sekumpulan tarantula berbisa. Ohya, ada dua hal yang paling gua suka dalam menghadapi tantangan : yang menguji nyali, dan mengadu kecer