Skip to main content

B R O K E N

Saat persahabatan kita berjalan indah
Kau selalu buat hatiku jatuh di hadapanmu
Meleleh, menguar di aliran darahku
Menggetarkan nadiku
Tumbuh, mekar
Tertanam kuat di jantungku
Dalam setiap tarikan napas
Tiap gerak langkahku
Menyatu denganmu

C i n t a

Tak pernah mulus, kehidupan ini
Tak selalu indah, kasih sayang itu
Tak pasti berbalas, ketulusan hati
Tak kunjung abadi, janji-janji setia
Kejujuran yang diharap, terlampau menyakitkan
Tapi jelas kini
Keputusan yang terbaik akhirnya

Walau setengah diriku yang telah terbiasa dengan bujuk pikatmu
Setengah lainnya tahu masa depan harus dijalani sendiri

Manusia punya hanya satu sayap
Dia butuh sayap pasangannya untuk bisa terbang
Dan membuat beban langkah kita menjadi lebih ringan

S a y a p k u t e l a h p a t a h
harus mendarat kini
Melepaskan sayap tersisa,
menyimpannya lagi
d i k o t a k h a t i k u

Tapi perjalanan hidup masih sangat jauh, sayang
Istirahat cukuplah sejenak
Aku tak perlu lama bersedih
Seperti aku tak bisa lama menunggu

Persahabatan selalu arah yang lebih baik bagi kita

kita tahu dan beruntung masih bisa memulai lagi
jagalah selamanya selagi bisa

Dulu duniaku berhenti berputar, bila bersamamu
Kini ternyata duniaku telah semakin luas, banyak yang harus kusinggahi

Aku akan terus berjalan
Setidaknya hatiku kini lebih ringan

Comments

Popular posts from this blog

My Friends, My Dreams. Novel dan TV Series. (Review, bagian satu)

Udah lama banget gue pengen nge-review Serial TV berjudul My Friends, My Dreams ini. Novelnya juga sih. Tapi gak sempet-sempet. Oke, mungkin tulisan ini bukan jenis review, ya seenggaknya, serupa review. :p Novel My Friends, My Dreams. Karya : Ken Terate adalah novel –para pemenang sayembara TeenLit Writer- yang pertama gue beli. Gue suka banget novel ini, karena SANGAT BERBEDA dengan novel TeenLit lainnya. Thumb up buat kejelian penulisnya. As we all know, novel bergenre remaja, tentu aja, mengetengahkan kehidupan remaja (hehe, infonya gak penting banget!). Banjirnya sinetron remaja yang sangat gak mutu seperti sekarang, membuat kehidupan remaja sekarang kayaknya cuma berkisar pada kejadian konflik dengan teman, rebutan pacar, cinta gelo, sampe remaja pelaku krimimil. Hellloooooow! Zaman gue sekolah dulu, emang sih rame ikut tawuran, atau digencet kakak kelas, tapi kayakna gak semonoton gitu deh. Masa remaja adalah masa yang paling indah, dan kehidupan sekolah itu menyenangkan. Setuj

My Friends, My Dreams. Novel dan TV Series. (Review, bagian dua)

Sampe suatu ketika, gue kebetulan lagi nonton Kiamat Sudah Dekat (KSD). Pas lagi iklan, ganti chanel, ternyata Serial TV itu muncul di TV7. Sejak itu, gue gak pernah absen nonton (ganti-gantian sama KSD). Gue sampe bela-belain pulang cepet buat bisa nongkrongin TV, apalagi sekarang jam tayangnya dimajuin jadi jam 20. Untung aja tayangnya hari Jumat. Pas mo wiken banget tuh! Gak nyangka, Serial TV-nya (plis deh, ini bukan “sinetron”. Oke?) malah lebih bagus dari yang waktu gue bayangin visual isi novelnya. Aktingnya alami banget. Tiap kejadian selalu bisa membuat gue ikut senyum, hanyut dalam emosi yang wajar, dan yang paling gue suka : ada nilai positifnya, dan itu sangat dominan. Two Thumbs Up!!!! Yang paling gue suka (lagi) adalah bagian di mana Mading Sekolah dikembangkan menjadi TV Sekolah! Semoga aja ini bisa jadi inspirasi buat para remaja yang senang beraktivitas dan ingin memajukan sekolahnya. Gue liat tiap episode, iklannya semakin bertambah dan bahkan jam tayangnya dimajuin

Fear Factor versi Indonesia (#1- Tantangan yang gak kacangan)

Nonton Fear Factor Versi Indonesia kemarin, ada dua hal yang ingin gua komentari, dan itu akan gua bagi dalam 2 tulisan. Yang pertama, bahwa reality show tentang memerangi rasa takut ini memang sangat menarik -kalo gak bisa dibilang keyen- Di luar kenyataan bahwa sampe sekarang persertanya masih didominasi orang-orang yang katanya-lumayan-beken-dan-tampang-kayak-maksa -musti-cakep itu (biasa deh, stereotip dunia hiburan, orang Indonesia kayak malu ama tampang asli bangsa sendiri), tantangan yang harus dihadapi peserta memang cukup berhasil "mbikin-takut-n-jijik". Sesuai temanya, yaitu faktor yang menakutkan, tantangan tersebut gak semata berupa tantangan fisik yang memerlukan otot kawat-tulang besi. Hal ini yang paling menarik, mengingat gak semua orang sekuat Gatotkaca, tapi belum tentu seorang Superman berani tidur dalam kotak kecil bareng sekumpulan tarantula berbisa. Ohya, ada dua hal yang paling gua suka dalam menghadapi tantangan : yang menguji nyali, dan mengadu kecer