Skip to main content

2 Days Trip to Batam, tapi ada perubahan flight schedule

Peristiwa ini sebetulnya terjadi lima tahun lalu. Pas ngecek draft tadi ternyata tulisan ini harusnya sudah kelar, tapi belum publish. Ya udah sekarang aja naik tayangnya. Maafkeun akyu yang kudet ini. (((unch unch..)))

Setelah selama bulan puasa saya libur ngetrip, akhirnya bulan September saya awali dengan ngetrip lagi dengan tujuan Pulau Batam. Yeay! Eh, sebenarnya sih sebelum ke Batam ini saya sempat pergi ke Kampoeng Bamboe, sebuah outdoor adventure camp and villas yang berlokasi di Bogor. Berhubung waktu itu acaranya adalah halal bi halal keluarga, saya anggap trip ke Bogor itu sebagai pemanasan sebelum mulai traveling-traveling lagi saja, hehe..

Ceritanya, bulan Februari 2012 kemarin saya berhasil beli beberapa tiket promo dari maskapai Citilink, salah satunya ya untuk ke Batam ini. Kenapa saya pilih Batam? Karena pilihan destinasi dari maskapai tersebut cukup terbatas dan karena saya belum pernah pergi ke Batam, tentu saja (soalnya saya belum tertarik pergi traveling ke destinasi yang sama lebih dari 1x. Dunia ini memiliki banyak destinasi menarik yang bisa dikunjungi, sayang dong kalau perginya ke situ-situ saja?) =) 

Ngomong-ngomong soal tiket promo, sebetulnya saya agak kecewa dengan maskapai ini. Soalnya 3 dari 3 (alias semuanya) promo destinasi yang saya beli ternyata jadwalnya berubah! Salah satunya ke Batam ini. Waktu beli tiket tersebut (bulan Februari 2012) jadwal yang saya pilih sebagai berikut : 

1 September 2012 
Keberangkatan dari CGK jam 5.20 tiba di BTH jam 7.00 
(PAGI HARI)

2 September 2012
Keberangkatan dari BTH 20.50 tiba di CGK jam 22.30 
(MALAM HARI)


Bagi seorang traveler seperti saya, jadwal pergi pagi dan pulang keesokan malamnya sungguh rencana sempurna. Saya punya kesempatan berkeliling di kota pulau seperti Batam selama 36 jam! Tentunya, jutaan rencana sudah terbayang dan tinggal menunggu untuk direalisasikan.

Eng ing eng...

Traveler berencana, maskapai juga yang menentukan. Singkat cerita, banyak jadwal penerbangan maskapai ijo-ijo tersebut yang diubah jadwalnya, mungkin malah istilah yang lebih pas: frekuensi penerbangannya dipangkas. Misalnya ke Batam ini. Seingat saya waktu beli dulu (cmiiw) ada lebih dari 2x penerbangan untuk CGK-BTH pp dalam sehari by Citilink. Sekarang kalau kita cek di websitenya hanya ada 2x penerbangan dan semuanya berangkat di saat matahari sudah bersinar dan masih bersinar, if you know what I mean.


Di kiri adalah hasil print screen dari website Citilink untuk pemesanan per hari gw nulis post ini (masih bulan September 2012). Duuuh... Yang paling bikin gemes, itu kenapa jadwal saya yang berangkat jam 5.20 malah digeser jadi jam 12.45 dan bukannya 6.35 ??? Kecewaaa...
Yang lebih parah, jadwal keberangkatan saya dari Batam ke Jakarta (alias pulang keesokan harinya) yang semula adalah malam hari jam 20.50 juga dimajukan, tapi bukan di jam 14.25 melainkan jam 8.45 !!!
Oh Citilink, sungguh kecewanya kami padamuh...!! :( Traveling macam mana yang bisa dilakukan jika kamu tiba di destinasi sekitar jam setengah tiga sore (soalnya delay setengah jam) dan harus pulang keesokan harinya pagi-pagi jam delapan?? 

Saya sudah coba konfirmasikan ini ke call center maskapai tersebut, bahkan berkali-kali. Tapi hasilnya tidak memuaskan. Mereka mempersilakan saya datang ke counter penjualan tiket Citilink di bandara untuk melakukan perubahan jadwal, tapi tidak memberikan jaminan bahwa jadwal dapat diganti. Malam sebelum berangkat, saya kembali menelepon Citilink untuk meminta perubahan jadwal. Jawabannya sama, "Ibu dateng aja ke konter..." kurang lebih seperti itu. Ok, pada hari H saya pun datang ke counter penjualan tiket Citilink untuk meminta perubahan jadwal keberangkatan dari Batam agar diundur menjadi sore hari, Untuk perubahan jadwal keberangkatan dari Jakarta hari itu sendiri sudah tidak mungkin karena kursinya sudah penuh :( Sesampainya di konter, petugas menyatakan tidak bisa mengubah jadwal penerbangan dan menyuruh saya kembali menelepon call center untuk mengkonfirmasikan perubahan jadwal. Hhh.. Ngajak main pingpong ini mah. Saking gemasnya, dengan menggunakan handphone saya pun menelepon call center Citilink, masih di depan si petugas konter penjualan tiket. Sekitar 3x menelepon hanya ada suara mesin penjawab yang menyatakan petugas call center masih sibuk melayani pelanggan lain. Ok saya tetap berdiri di depan konter tersebut, hingga akhirnya si petugas mungkin merasa malu sendiri dan akhirnya menyatakan bisa mengubah jadwal penerbangan saat itu juga. KENAPA GA DARI TADI BROOO??? Jawabannya mungkin harus ketik C spasi D. 

Tak sampai satu menit, jadwal baru sudah tercetak dan diberikan kepada saya. Jadwal keberangkatan dari Batam ke Jakarta keesokan hari tersebut berganti menjadi jam 14.25. Lumayan bikin wajah manyun menghilang berganti senyuman. Hehehehe.. Walau masih sedikit gemas, saya tetap mengucapkan THANK YOU buat Citilink. Semoga ke depannya menjadi low cost airline yang lebih baik dan lebih bisa dibanggakan :)

Comments

Popular posts from this blog

My Friends, My Dreams. Novel dan TV Series. (Review, bagian satu)

Udah lama banget gue pengen nge-review Serial TV berjudul My Friends, My Dreams ini. Novelnya juga sih. Tapi gak sempet-sempet. Oke, mungkin tulisan ini bukan jenis review, ya seenggaknya, serupa review. :p Novel My Friends, My Dreams. Karya : Ken Terate adalah novel –para pemenang sayembara TeenLit Writer- yang pertama gue beli. Gue suka banget novel ini, karena SANGAT BERBEDA dengan novel TeenLit lainnya. Thumb up buat kejelian penulisnya. As we all know, novel bergenre remaja, tentu aja, mengetengahkan kehidupan remaja (hehe, infonya gak penting banget!). Banjirnya sinetron remaja yang sangat gak mutu seperti sekarang, membuat kehidupan remaja sekarang kayaknya cuma berkisar pada kejadian konflik dengan teman, rebutan pacar, cinta gelo, sampe remaja pelaku krimimil. Hellloooooow! Zaman gue sekolah dulu, emang sih rame ikut tawuran, atau digencet kakak kelas, tapi kayakna gak semonoton gitu deh. Masa remaja adalah masa yang paling indah, dan kehidupan sekolah itu menyenangkan. Setuj

My Friends, My Dreams. Novel dan TV Series. (Review, bagian dua)

Sampe suatu ketika, gue kebetulan lagi nonton Kiamat Sudah Dekat (KSD). Pas lagi iklan, ganti chanel, ternyata Serial TV itu muncul di TV7. Sejak itu, gue gak pernah absen nonton (ganti-gantian sama KSD). Gue sampe bela-belain pulang cepet buat bisa nongkrongin TV, apalagi sekarang jam tayangnya dimajuin jadi jam 20. Untung aja tayangnya hari Jumat. Pas mo wiken banget tuh! Gak nyangka, Serial TV-nya (plis deh, ini bukan “sinetron”. Oke?) malah lebih bagus dari yang waktu gue bayangin visual isi novelnya. Aktingnya alami banget. Tiap kejadian selalu bisa membuat gue ikut senyum, hanyut dalam emosi yang wajar, dan yang paling gue suka : ada nilai positifnya, dan itu sangat dominan. Two Thumbs Up!!!! Yang paling gue suka (lagi) adalah bagian di mana Mading Sekolah dikembangkan menjadi TV Sekolah! Semoga aja ini bisa jadi inspirasi buat para remaja yang senang beraktivitas dan ingin memajukan sekolahnya. Gue liat tiap episode, iklannya semakin bertambah dan bahkan jam tayangnya dimajuin

Fear Factor versi Indonesia (#1- Tantangan yang gak kacangan)

Nonton Fear Factor Versi Indonesia kemarin, ada dua hal yang ingin gua komentari, dan itu akan gua bagi dalam 2 tulisan. Yang pertama, bahwa reality show tentang memerangi rasa takut ini memang sangat menarik -kalo gak bisa dibilang keyen- Di luar kenyataan bahwa sampe sekarang persertanya masih didominasi orang-orang yang katanya-lumayan-beken-dan-tampang-kayak-maksa -musti-cakep itu (biasa deh, stereotip dunia hiburan, orang Indonesia kayak malu ama tampang asli bangsa sendiri), tantangan yang harus dihadapi peserta memang cukup berhasil "mbikin-takut-n-jijik". Sesuai temanya, yaitu faktor yang menakutkan, tantangan tersebut gak semata berupa tantangan fisik yang memerlukan otot kawat-tulang besi. Hal ini yang paling menarik, mengingat gak semua orang sekuat Gatotkaca, tapi belum tentu seorang Superman berani tidur dalam kotak kecil bareng sekumpulan tarantula berbisa. Ohya, ada dua hal yang paling gua suka dalam menghadapi tantangan : yang menguji nyali, dan mengadu kecer