Skip to main content

I like Strawberry


Pagi hari.
Sebuah email.

>< Selamat pagi Etna. Kamu keliatan beda hari ini. Lebih rapih.

Saya membalas (sok berbasa basi) :

<> Makasih XXXXX. Lagi pengen aja kayak gini. Tapi rambutku gimana, tetep berantakan kan?
Haha...
Btw selamat pagi juga. ^-^


Malam hari.
Sebuah sms.

(KNP BARU DIBALES?????)
>< Selamat malam strawberry. Siapa bilang rambut kamu berantakan? Menurut aku gak kok, malah rambut kamu mencirikan kalo kamu etNa sTrawBerRy.

Pagi besoknya.
Membalas sms.

(Lha, baru dibaca :P)
<> Pagi XXXXX. Terima kasih komentarnya. Bertambah satu lagi nih nama panggilanku. Setelah kupikir2... panggilan baru ini boleh juga.
Haha... met kerja ya, tetap SEMANGAT! ^-^

3 menit setelahnya.
SMS balasan.

>< Pagi juga sTraWbErRy. Tetap ceria. Tetap semangat. Tetaplah tersenyum selalu. ^-^


----no reply yet----

Di pB, selain beken dan jadi orang yang paling dicari (katanya sih) secara job gw yang cukup menentukan hajat banyak karyawan pB, gw juga beken karena suara gw yang "sangat mudah dikenali dan diingat karena hanya mungkin ditiru oleh desahan kucing hamil". Ohya, belakangan gw dikasih tau kalo gw sebetulnya punya banyak sekali ciri khas yang nunjukin kalo gw tuh 'beda':

Senyum gw yang selalu ikhlas *cuiHHH* dan rambut gw yang kriting bergelombang *halaHHH*
*bLeTaKZ*


Btw bloggers, ada yang tau ga di mana bisa beli boneka sTrawBerRy sHorTcaKes?


^-^
Hv a nice day!

Comments

Popular posts from this blog

My Friends, My Dreams. Novel dan TV Series. (Review, bagian satu)

Udah lama banget gue pengen nge-review Serial TV berjudul My Friends, My Dreams ini. Novelnya juga sih. Tapi gak sempet-sempet. Oke, mungkin tulisan ini bukan jenis review, ya seenggaknya, serupa review. :p Novel My Friends, My Dreams. Karya : Ken Terate adalah novel –para pemenang sayembara TeenLit Writer- yang pertama gue beli. Gue suka banget novel ini, karena SANGAT BERBEDA dengan novel TeenLit lainnya. Thumb up buat kejelian penulisnya. As we all know, novel bergenre remaja, tentu aja, mengetengahkan kehidupan remaja (hehe, infonya gak penting banget!). Banjirnya sinetron remaja yang sangat gak mutu seperti sekarang, membuat kehidupan remaja sekarang kayaknya cuma berkisar pada kejadian konflik dengan teman, rebutan pacar, cinta gelo, sampe remaja pelaku krimimil. Hellloooooow! Zaman gue sekolah dulu, emang sih rame ikut tawuran, atau digencet kakak kelas, tapi kayakna gak semonoton gitu deh. Masa remaja adalah masa yang paling indah, dan kehidupan sekolah itu menyenangkan. Setuj

My Friends, My Dreams. Novel dan TV Series. (Review, bagian dua)

Sampe suatu ketika, gue kebetulan lagi nonton Kiamat Sudah Dekat (KSD). Pas lagi iklan, ganti chanel, ternyata Serial TV itu muncul di TV7. Sejak itu, gue gak pernah absen nonton (ganti-gantian sama KSD). Gue sampe bela-belain pulang cepet buat bisa nongkrongin TV, apalagi sekarang jam tayangnya dimajuin jadi jam 20. Untung aja tayangnya hari Jumat. Pas mo wiken banget tuh! Gak nyangka, Serial TV-nya (plis deh, ini bukan “sinetron”. Oke?) malah lebih bagus dari yang waktu gue bayangin visual isi novelnya. Aktingnya alami banget. Tiap kejadian selalu bisa membuat gue ikut senyum, hanyut dalam emosi yang wajar, dan yang paling gue suka : ada nilai positifnya, dan itu sangat dominan. Two Thumbs Up!!!! Yang paling gue suka (lagi) adalah bagian di mana Mading Sekolah dikembangkan menjadi TV Sekolah! Semoga aja ini bisa jadi inspirasi buat para remaja yang senang beraktivitas dan ingin memajukan sekolahnya. Gue liat tiap episode, iklannya semakin bertambah dan bahkan jam tayangnya dimajuin

Fear Factor versi Indonesia (#1- Tantangan yang gak kacangan)

Nonton Fear Factor Versi Indonesia kemarin, ada dua hal yang ingin gua komentari, dan itu akan gua bagi dalam 2 tulisan. Yang pertama, bahwa reality show tentang memerangi rasa takut ini memang sangat menarik -kalo gak bisa dibilang keyen- Di luar kenyataan bahwa sampe sekarang persertanya masih didominasi orang-orang yang katanya-lumayan-beken-dan-tampang-kayak-maksa -musti-cakep itu (biasa deh, stereotip dunia hiburan, orang Indonesia kayak malu ama tampang asli bangsa sendiri), tantangan yang harus dihadapi peserta memang cukup berhasil "mbikin-takut-n-jijik". Sesuai temanya, yaitu faktor yang menakutkan, tantangan tersebut gak semata berupa tantangan fisik yang memerlukan otot kawat-tulang besi. Hal ini yang paling menarik, mengingat gak semua orang sekuat Gatotkaca, tapi belum tentu seorang Superman berani tidur dalam kotak kecil bareng sekumpulan tarantula berbisa. Ohya, ada dua hal yang paling gua suka dalam menghadapi tantangan : yang menguji nyali, dan mengadu kecer