Skip to main content

Outing 2007

Emang dasar gw blogger paling telat sedunia, kalo update jarang banget isinya up to date. Huhuhhh...

Tanggal 8-9 Desember 2007 lalu gw ngikut Outing tahunan yang diadain kantor gw tercinta, which often I tell it as "pB". Secara totally employee di pB mencapai puluhan ribu, maka kegiatan outing dibagi antar unit departemen. Secara (lagi!) unit gw (CTTO) jumlahna pun mencapai ratusan orang, maka diperlukan sekitar 18 bus berkapasitas Antar Kota Antar Provinsi untuk membawa kita ke lokasi Outing. Team CTTO yang hari itu kebagian jatah Outing berasal dari ketiga Tower milik pB. Khusus Tower 3 Bintaro, yang ikut included e.g employee dari lantai 2 dan lantai 14. Oyah, lokasi Outing kita adalah di The Village, Desa Pancawati, Bogor. No comment about that place lah ya... ;-)

(Sebelon keterusan cerita) Maafkan tata bahasa yang gw pake hari ini jeh... Hari ini gw kebanyakan baca2 blogna temen yang mukim di S'pore ama Taiwan, jadi ketularan Singlish acak adut gini omongan gw... :p

Packing and outbond
Fyi, waktu kuliah gw ikut mapala. It means gw udah biasa melakukan packing dadakan dengan durasi 30 menit sebelum berangkat travelling. Jadi dalam konteks berpikir gw, secara kebetulan gw juga punya sifat jelek suka menunda pekerjaan (yang gw anggap gampang) gw bener-bener baru packing barang on D-Day; jam 5 subuh. Sementara bus kita dijadwalkan berangkat 2 jam lagi alias jam 7 pagi. Hasilnya? Gw sih bersyukur ingat buat bawa sikat gigi dan handuk (oh yeah, serta CD bersih dan jaket item kesayangan), but really gw menyesal ga bawa shampoo + conditioner dan sunblock!!

You know what?
Pagi nyampe di The Village, gw & temen2 langsung ikut outbond sampe tengah_hari_terik_duh_panas_sekali! Outbond-nya sih menyenangkan, terutama karena gw secara ga langsung dijadiin leader sama tim gw (Freedom Team). Hehe, iyah. Gw ngaku kok gw orang yang suka tampil (dalam artian pusitip yak) dan suka berkompetisi. The result was besokannya tim Freedom dinobatin sebagai Juara 2 Outbond :-) (such a great TEAM!). Balik ke story, after lunch kita maen outbond lagi sampe sore. Busyet! Kalo gw kerupuk yang lagi dijemur, pas digoreng pasti bakal langsung mekar kale?

Acara jemur menjemur ini hanya awal dari bencana Santi dan Sinta (iklan krim pemutih jaduls) yang gw alamin. Pertama, ternyata pipi gw memerah (baca: menjadi sangat MERAH!) efek terbakar matahari. Sakit, bow! Sepanjang malam itu gw jadi ga pake make up apa-apa lagi dan berpikir gimana yang host (dan tim) Petualangan Bahari-nya Trans7 dulu harus terdampar di pulau terpencil di Papua dan terbakar matahari selama seminggu. Itu (sama sekali ga bermaksud sarcasm) cukup untuk gw bersyukur bahwa gw masih berada di tengah makhluk2 gokil CTTO dan kembali pede ber-cheers ria pas diajakin foto sana sini *halahhhh*.

Moral of the story : pake sunblock di waktu outing itu PENTING!!!

Night Show/ Appeararance
Ohya, malamnya kita habiskan dengan makan2 dan Show Appearance. Mulai dari show berupa nyanyi, dance, dangdutan, ngerock, hingga operet yang sama sekali gak jelas (oh, misalnya yang ditampilkan oleh tim Reporting. Hihihi... Minta ampun deh ke mas Ilo kalo2 dia baca ini. Kalian pada ngapain sih waktu itu mas?). Show paling keren menurut gw adalah yang ditampilin tim Documentation Management (four thumbs up, guys!), terutama untuk idenya nyanyiin jingle lagu pB.

Sekilas cerita tentang operet tearkhir; jadi ceritanya ada keluarga tuan tanah lagi menseleksi calon suami buat putri semata wayang mereka. Bakal calon mantu pertama adalah penyanyi rock-metal-kere dengan postur tubuh yang menunjukkan tanda2 malnutrisi. Jelas lamaran dia ditolak bapak si gadis, walau pun dia (si penyanyi kere, bukan bapak si gadis) sempat menampilkan pertunjukan rock yang memukau (dengan adegan klimaks membanting "gitar" pada akhir pertunjukan).

Kontestan kedua adalah pria culun sayang kurang tambun, yang mana walau dia juga punya bakat bermusik (nyanyi keroncong) tapi bapak si gadis meragukan pria tersebut dapat menafkahi putrinya yang ternyata matre. Setelahnya, kontestan ketiga (ceritanya adalah seorang bankir) datang melamar sang gadis. Gak mau kalah waktu bakat seninya dibandingkan dengan 2 kontestan sebelum dia, sang bankir mengeluarkan kemampuan olah vokal dengan menyanyikan jingle lagu pB yang enak didenger itu. :-)
Bagian terakhir itu keren abis. Kalo ada yang pernah nelpon ke pB dan teleponnya di-hold sebentar mungkin bisa betah deh denger nada tunggunya yang adalah jingle pB. Hehehe... Iklan banget sih gw :p

Wasting time = sosialita sana sini
Selain acara nontonin pertunjukan "adu gila", banyak2an makan kambing guling, jadi kameramen amatiran, hingga mensupport artis2nya CTTO, malem itu menyenangkan banget karna gw jadi bisa punya waktu lebih lama for wasting time bareng temen2 gw gak hanya dari Legal tapi juga yang di Loan, JF, Acceptance, Reporting, KPR, SME, hingga Dokumentasi. ^-^

Gaul gitu deh... *halah*

*to be continued*

Comments

Popular posts from this blog

My Friends, My Dreams. Novel dan TV Series. (Review, bagian satu)

Udah lama banget gue pengen nge-review Serial TV berjudul My Friends, My Dreams ini. Novelnya juga sih. Tapi gak sempet-sempet. Oke, mungkin tulisan ini bukan jenis review, ya seenggaknya, serupa review. :p Novel My Friends, My Dreams. Karya : Ken Terate adalah novel –para pemenang sayembara TeenLit Writer- yang pertama gue beli. Gue suka banget novel ini, karena SANGAT BERBEDA dengan novel TeenLit lainnya. Thumb up buat kejelian penulisnya. As we all know, novel bergenre remaja, tentu aja, mengetengahkan kehidupan remaja (hehe, infonya gak penting banget!). Banjirnya sinetron remaja yang sangat gak mutu seperti sekarang, membuat kehidupan remaja sekarang kayaknya cuma berkisar pada kejadian konflik dengan teman, rebutan pacar, cinta gelo, sampe remaja pelaku krimimil. Hellloooooow! Zaman gue sekolah dulu, emang sih rame ikut tawuran, atau digencet kakak kelas, tapi kayakna gak semonoton gitu deh. Masa remaja adalah masa yang paling indah, dan kehidupan sekolah itu menyenangkan. Setuj

My Friends, My Dreams. Novel dan TV Series. (Review, bagian dua)

Sampe suatu ketika, gue kebetulan lagi nonton Kiamat Sudah Dekat (KSD). Pas lagi iklan, ganti chanel, ternyata Serial TV itu muncul di TV7. Sejak itu, gue gak pernah absen nonton (ganti-gantian sama KSD). Gue sampe bela-belain pulang cepet buat bisa nongkrongin TV, apalagi sekarang jam tayangnya dimajuin jadi jam 20. Untung aja tayangnya hari Jumat. Pas mo wiken banget tuh! Gak nyangka, Serial TV-nya (plis deh, ini bukan “sinetron”. Oke?) malah lebih bagus dari yang waktu gue bayangin visual isi novelnya. Aktingnya alami banget. Tiap kejadian selalu bisa membuat gue ikut senyum, hanyut dalam emosi yang wajar, dan yang paling gue suka : ada nilai positifnya, dan itu sangat dominan. Two Thumbs Up!!!! Yang paling gue suka (lagi) adalah bagian di mana Mading Sekolah dikembangkan menjadi TV Sekolah! Semoga aja ini bisa jadi inspirasi buat para remaja yang senang beraktivitas dan ingin memajukan sekolahnya. Gue liat tiap episode, iklannya semakin bertambah dan bahkan jam tayangnya dimajuin

Fear Factor versi Indonesia (#1- Tantangan yang gak kacangan)

Nonton Fear Factor Versi Indonesia kemarin, ada dua hal yang ingin gua komentari, dan itu akan gua bagi dalam 2 tulisan. Yang pertama, bahwa reality show tentang memerangi rasa takut ini memang sangat menarik -kalo gak bisa dibilang keyen- Di luar kenyataan bahwa sampe sekarang persertanya masih didominasi orang-orang yang katanya-lumayan-beken-dan-tampang-kayak-maksa -musti-cakep itu (biasa deh, stereotip dunia hiburan, orang Indonesia kayak malu ama tampang asli bangsa sendiri), tantangan yang harus dihadapi peserta memang cukup berhasil "mbikin-takut-n-jijik". Sesuai temanya, yaitu faktor yang menakutkan, tantangan tersebut gak semata berupa tantangan fisik yang memerlukan otot kawat-tulang besi. Hal ini yang paling menarik, mengingat gak semua orang sekuat Gatotkaca, tapi belum tentu seorang Superman berani tidur dalam kotak kecil bareng sekumpulan tarantula berbisa. Ohya, ada dua hal yang paling gua suka dalam menghadapi tantangan : yang menguji nyali, dan mengadu kecer